Epifani

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Apa itu Epifani atau Penampakan Tuhan?

  • Kata “Penampakan Tuhan” berasal dari kata epiphaneia (Bhs. Yunani) atau epifani yang secara harafiah berarti penampakan yang mencolok.
  • Kata “epifani” digunakan dalam Perjanjian Lama untuk merujuk pernyataan diri Allah (2 Mak 15:27), sedangkan dalam Perjanjian Baru digunakan untuk merujuk kelahiran Kristus atau penampakan-Nya sesudah kebangkitan serta kedatangan-Nya yang kedua (2 Tim 1:10).
  • Dengan demikian, kata “epifani” digunakan untuk merujuk pada penampakan keilahian Allah.

Bagaimana sejarah perayaannya?

  • Pada Kristianitas Awal, Gereja merayakan Hari Raya Epifani setiap tanggal 6 Januari untuk memperingati empat momen sekaligus: kelahiran Yesus, kedatangan orang-orang majus, pembaptisan Tuhan, dan pernikahan di Kana. Tradisi ini terus berlanjut dalam Gereja Barat (Katolik Roma) maupun Gereja Timur (Ortodoks) sampai abad ke-5.
  • Dalam Konsili Tours tahun 567, Gereja Barat memutuskan untuk memisahkan peringatan kelahiran Yesus dari Hari Raya Epifani. Kelahiran Yesus atau Natal diperingati pada 25 Desember dan Epifani dirayakan pada 6 Januari atau di hari minggu yang mendekati.
  • Pada tahun 1955, Paus Pius XII memperbarui liturgi dengan memisahkan pembaptisan Tuhan dari Hari Raya Epifani. Sejak itu, Hari Raya Epifani hanya memperingati penyembahan Bayi Yesus oleh tiga orang majus dari Timur. Biasanya dilakukan seminggu sebelum pembaptisan Tuhan.

Dalam Epifani ada tradisi pembagian Kapur Epifani untuk “pemberkatan” pintu rumah. Apa maksudnya?

  • Tradisi ini mengingatkan pengalaman umat Israel dalam kisah Keluaran malam pembebasan dari perbudakan. Pintu rumah umat yang ditandai dengan darah anak domba Paskah diselamatkan dari maut. Bagi kita, Kristus adalah Anak Domba Paskah membebaskan kita dari dosa dan maut.
  • Makna tradisi berkat kapur adalah
  • wujud penghayatan iman dan permohonan kepada Allah supaya melindungi rumah kita dari kekuatan si jahat.
  • Selain itu dengan menandai pintu dengan kapur yang telah diberkati, keluarga kristiani bertekad selalu menyambut Kristus dalam keluarga di tengah suka duka sepanjang tahun. Tradisi ini merupakan penanda harapan agar keluarga kristiani menjadi berkat bagi tetangga sekitar dan sesama yang berkunjung. Semoga semua rumah-rumah dan keluarga kristiani bisa menjadi bintang terang dan penuntun di tengah masyarakat.
  • Seturut tradisi, pada Hari Raya Penampakan Tuhan/Epifani (6 Januari atau bisa digeser ke hari Minggu terdekat), pastor paroki memberkati kapur yang akan dibagikan kepada masing-masing keluarga. Setelah mendapatkan kapur, keluarga akan pulang ke rumah masing-masing dan mohon berkat untuk rumah dengan menuliskan: 20 + C + M + B + 22 di palang pintu masuk (kusen) atau daun pintu utama. Biasanya, kepala keluarga memimpin upacara pemberkatan singkat ini

Apa Artinya tulisan 20+C+M+B+22?

  • Angka 20 dan 22 adalah angka tahun saat ini. Huruf C, M, B adalah singkatan dari ketiga nama Para Majus, yakni Caspar, Melchior, dan Balthasar. Namun di sisi lain huruf-huruf tersebut merupakan ungkapan doa dalam bahasa Latin “Christus Mansionem Benedicat”, yang berarti “Semoga Kristus memberkati rumah ini”. Lambang “+” sendiri merupakan lambang Salib.
This entry was posted in KATEKESE and tagged , , , . Bookmark the permalink.