KATEKESE SAKRAMEN EKARISTI (3)

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

1. Sikap apa yang dibutuhkan dalam liturgi?

    null
  • Karena di dalam Liturgi, kita diundang untuk menyaksikan dan ikut mengambil bagian dalam peristiwa yang mendatangkan keselamatan kita, yaitu wafatNya di salib, kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga, maka yang dibutuhkan di dalam liturgi adalah “Partisipasi aktif”
  • Perwujudan Partisipasi aktif:

a. Mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh sebelum mengambil bagian di dalam liturgi dan mengarahkan hati saat mengikuti liturgi (puasa, tidak terlambat, hening).
b. Tidak hanya ‘menonton’, tetapi ikut mengambil bagian. Misalnya dengan aktif mengucapkan “jawaban umat,” ikut bernyanyi, ikut serta mempersembahkan diri kita seutuhnya saat persembahan, ikut dalam gerak bersama dalam liturgi (tidak membuat gerakan sendiri yang menganggu yang lain).
c. Tidak memusatkan pada diri sendiri tetapi pada Kristus.

2. Apa itu Tahun Liturgi?

  • Tahun Liturgi adalah penghayatan tahunan Gereja atas peristiwa-peristiwa mulai dari hidup, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus.
  • Dengan memasukkan peristiwa-peristiwa ke dalam perayaan liturgis, Gereja membantu menghantar kuasa penebusan Kristus SECARA SAKRAMENTAL kepada kita. Apa yang dulu pernah dilakukan Yesus dalam pelayanan historis-Nya, sekarang Ia lakukan (sebagai Tuhan yang bangkit, melalui Roh Kudus) dalam misteri-misteri liturgi. Dari situ, diharapkan umat mampu untuk merenungkan sejarah keselamatan dan ikut ambil bagian di dalamnya.

3. Kapan Awal-Puncak Tahun Liturgi?

Awal tahun liturgi dimulai Hari Minggu Adven I. Puncak Tahun Liturgi adalah Misteri Paskah Tuhan yang dirayakan selama Trihari Paskah yang puncaknya pada Malam Paskah. Dalam tahun liturgi, dibagi tiga masa: masa Natal, Biasa dan Paskah.

  • Masa Natal: Masa utk merayakan inkarnasi/penjelmaan Allah menjadi manusia. Masa ini diawali dgn masa Adven (masa persiapan). Masa natal ditutup dengan Hari Raya Penampakan Tuhan.
  • Masa Biasa: dimulai hari Senin setelah Hari Raya Penampakan Tuhan dan berlangsung sampai hari Selasa sebelum Rabu Abu. Kemudian dimulai lagi hari Senin setelah hari raya Pentakosta sampai sore hari menjelang Minggu Adven I.
  • Masa Paska: diawali dengan masa prapaska (persiapan utk merayakan misteri kebangkitan Yesus – Rabu Abu sampai sore hari menjelang Kamis Putih). Masa Paska dirayakan Trihari Suci (Kamis Putih-Jumat Agung-Minggu Paska). Masa Paska berlangsung selama 50 hari (dari Minggu Paska – Minggu Pentakosta).

4. Apa Fungsi Tahun A, B, C dan Tahun I/II dalam Liturgi?

Fungsi Tahun A,B,C dalam kalender liturgi membantu untuk menentukan bacaan yang membantu permenungan tentang misteri keselamatan:

  • Tahun A, B, dan C  untuk menentukan bacaan MISA HARI MINGGU/HARI RAYA
  • Tahun I (utk tahun Ganjil) dan Tahun II (untuk tahun Genap) à menentukan bacaan MISA HARIAN
  • Tujuan umum: agar seluruh Kitab Suci dibacakan dalam perayaan Ekaristi

Tahun A, B, C. Apa bedanya?

  • Pada Tahun A dibacakan Injil Matius, Tahun B dibacakan Injil Markus dan Tahun C dibacakan Injil Lukas. Bagaimana dengan Injil Yohanes?
  • Injil Yohanes tetap dibacakan namun peletakannya di antara bacaan-bacaan Injil di Tahun A, B dan C. Dan biasanya pada Minggu-minggu Adven dan Masa Paskah.

5. Bagaimana Cara untuk Tahu Tahun A,B,C itu?

Rumus sederhana untuk mengetahui apakah tahun ini adalah tahun liturgi A / B / C  adalah sebagai berikut :

  • Tahun Masehi:  Bila dibagi 3, sisa satu berarti tahun A. Bila dibagi 3, sisa dua  berarti tahun B. Bila dibagi 3, habis  berarti tahun C
  • Contoh: tahun lalu 2022: 2022:3 = 674,0 (tidak ada sisa/habis/genap. Maka tahun C). tahun ini 2023. 2023:3 = 674,3 (sisanya 1. Maka tahun A)

6. Adakah Tingkatan dalam Masa Liturgi?

a. HARI RAYA / SOLEMNITY

  • Merupakan tingkatan tertinggi dari perayaan. Hari Raya adalah untuk memperingati peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus, Maria atau para rasul; di mana peristiwa- peristiwa tersebut merupakan peristiwa utama/ sentral dalam rencana keselamatan Allah.
  • Dalam Misa Kudus, perayaan hari raya ditandai dengan bacaan – bacaan Kitab Suci yang sesuai (Bacaan Pertama, Mazmur, Bacaan kedua dan Injil), pengucapan Kemuliaan, dan Aku Percaya.
  • Hari Minggu, menurut tradisi apostolik, adalah hari dirayakannya misteri Paskah, maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja. Begitu pula harus dipertahankan sebagai hari-hari wajib: hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, Penampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tubuh dan Darah Kristus, Santa Perawan Maria Bunda Allah, Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dan Santa Perawan Maria diangkat ke surga, Santo Yusuf, Rasul Santo Petrus dan Paulus, dan akhirnya hari raya Semua Orang Kudus (lihat Kan. 1246 – § 1).

b. PESTA / FEAST

  • Perayaan liturgis pada tingkatan yang kedua, untuk memperingati hidup Yesus, Bunda Maria atau rasul atau para orang kudus tertentu (major Saints).
  • Hari Pesta ini mempunyai juga bacaan yang sesuai, namun hanya ada dua bacaan, ditambah dengan Kemuliaan (Gloria). Contoh: hari pesta hari kelahiran Bunda Maria 8 September, dan Pesta Transfigurasi dan Pesta Salib Suci (14 September), Pesta peringatan hari arwah (2 November)

c. PERINGATAN /  MEMORIAL

  • Perayaan orang kudus yang berada di bawah tingkatan Pesta. Peringatan ini ada yang wajib maupun fakultatif/ optional. Banyak hari peringatan merupakan pilihan/ tidak wajib, yang dilakukan di keuskupan tertentu/ daerah/ negara tertentu.
  • Peringatan orang kudus tidak akan dirayakan/ diperingati jika jatuh bersamaan dengan hari raya/ solemnity, pesta, hari Minggu, hari rabu Abu, Minggu paska atau Oktaf Paskah.

d. MASA BIASA

Hari- hari dalam pekan biasa (di luar 3 tingkatan di atas dan di luar masa musim liturgis Adven, Natal, Prapaskah, Paskah).

This entry was posted in KATEKESE and tagged , . Bookmark the permalink.