Katekese, Maria Bunda Allah

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Katekese: Bunda Maria, Bunda Allah (Divine Motherhood)

Mengapa Orang Katolik Menyebut Maria sebagai Bunda Allah?

  1. Dogma Maria Bunda Allah / Theotokos / Mater Dei dinyatakan secara eksplisit dan formal melalui Konsili Efesus (th 431) dan dijelaskan lebih lanjut oleh Konsili Khalsedon (451).
  2. Tidak berarti bahwa sebelum tahun 431 Bunda Maria belum disebut sebagai Bunda Allah, dan bahwa Gereja “baru menobatkan” Maria sebagai Bunda Allah pada tahun itu. Kepercayaan gereja akan peran Maria sebagai Bunda Allah sudah berakar sejak abad awal. Hal ini ditunjukkan dalam dasar Kitab Suci. Apa dasar KSnya?
  3. Ada beberapa kutipan Kitab Suci yang mengidentifikasi Maria sebagai Bunda Yesus yang adalah Allah (bdk. Mat 1:18, 2:11; 12:46, Yoh2:1; Kis 1:14). Kutipan yang paling kuat mendukung Maria sebagai Bunda Allah dapat ditemukan dalam Lukas 1: 43, di mana Elizabeth berkata kepada Maria sebagai “Ibu dari Tuhanku”. Kata bahasa Yunani yang digunakan disini adalah, “kyrios,” “Adonai” atau “Tuhan” (Lord).
  4. PB menunjukkan bagaimana kuasa Roh Kudus yang menaungi Maria dan menjadikannya sebagai kemah yang hadir di antara kita. Hal ini tentu mengingatkan kita akan kisah PL yang menceritakan bahwa kemuliaan Allah tinggal dalam kemah di tengah-tengah umat (Kel 40:34). Lebih lanjut, kita juga bisa mengutip ramalan kitab Yesaya 7: 14 yang cocok untuk diterapkan pada Yesus dan Maria dalam Matius 1: 23. Maria adalah perawan yang melahirkan Emanuel “Allah beserta kita”.
  5. Maka, dengan dasar-dasar dari KS tersebut, konsili mengeksplisitkan pernyataan bahwa “Bunda Maria adalah Bunda Allah.”
  6. Dogma Maria ini tidak ingin mengarah pada pengilahian (divinizing) Maria. Namun, menjadi bagian tak terpisah dari dogma Kristologis yang mendefinisikan siapa Yesus. Maka dogma ini berhubungan penuh dan mendukung secara mutlak misteri Inkarnasi.
  7. Hasil konsili tentang dogma maria ini perlu dibaca seturut deklarasi Konsili bahwa di dalam Yesus Kristus yang adalah satu pribadi (sabda ilahi/Logos) terdapat dua kodrat (ilahi dan manusia). Maka menurut Konsili, Sang Perawan Suci Maria adalah Bunda Allah karena dia sebagai Ibu yang melahirkan logos/Sabda Ilahi dalam bentuk kemanusiaanNya (Incarnated Word). Ia sebagai ibu yang penuh kelembutan mendampingi Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia dalam peziaraan hidup.
  8. Yang ditolak oleh Konsili Efesus adalah: ajaran sesat dari Nestorius yang hanya mengakui Maria sebagai ibu kemanusiaan Yesus (Christotokos) tapi bukan ibu Yesus sebagai Tuhan (theotokos). Hal ini tentu ditolak karena pernyataan tersebut akan mengaburkan misteri inkarnasi yang menjelaskan tentang 1 pribadi 2 kodrat dan berakhir pada “two sons theory” bahwa Yesus memiliki dua pribadi dan dua kodrat.
  9. Maka, Mengapa sih Maria disebut “Bunda Allah?” Itu karena dia adalah bunda dari Inkarnasi Sabda (Word Incarnate) yang adalah Sabda Ilahi, Yesus sendiri dan pernyataan ini mendukung misteri inkarnasi (sang Sabda yang menjelma menjadi manusia). Keibuannya menunjukkan tempat (kemah) di mana Sang Sabda hadir di tengah umat manusia.
This entry was posted in AGENDA, KATEKESE and tagged , , , , . Bookmark the permalink.