MENDENGARKAN TUHAN

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Minggu Prapaskah II kita diajak untuk membuka diri suara Tuhan yang menghendaki kita untuk bergerak maju dalam hidup rohani. Kita menjadi semakin peka dan terbuka akan tuntunan Roh Kudus. Kita semakin sigap untuk bergegas tanpa menunda, segera melaksanakan kehendak Tuhan. Kita diingatkan panggilan kita untuk menjadi anak-anak terkasih Bapa dan menjadi berkat untuk sesama di sekitar kita.

Bapa Abraham sebagai teladan orang beriman, membuka mata kita semua akan pentingnya sebuah komitmen dan kepercayaan penuh bahwa Allah setia pada janjinya. Janji Allah tentang tanah terjanji, keturunan dan berkat, tidak serta merta di depan mata. Tidak pula langsung terang benderang semuanya. Bahkan kadang tampak kabur belum tampak arahnya mau kemana. Tidak jarang harus ada keberanian untuk meninggalkan kemapanan dan kenyamanan sebagai langkah awal memenuhi rencana kehendak Allah. “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.”

Pengalaman serupa dialami Trio murid Petrus Yohanes Yakobus. Mereka mengalami pengalaman rohani mendalam di sebuah bukit. Kata Petrus kepada Yesus, “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Seperti Petrus dkk, kita cenderung untuk mengusahaka kenyamanan dan kemapanan.

Yesus mengajak mereka semua turun gunung, kembali kepada realitas hidup, termasuk realitas pahit dan sulit yaitu Yesus memasuki Yerusalem memikul Salib dan wafat di Golgota untuk memasuki kemuliaan kebangkitanNya.

Masa Prapaskah adalah masa istimewa bagi kita semua untuk menyediakan waktu hening dan mawas diri. Kita membuka hati akan sabda Tuhan teristimewa pewartaan kabar gembira Injil. “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!” Paulus membagikan pengalaman perjumpaan dengan Yesus Sang Mesias, “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri.”
Semoga dalam masa Prapaskah kita semakin menjadi anak-anak terkasih Bapa di Surga. Bunda Maria, Bunda Segala Suku, Bunda yang Berhikmat, doakanlah dan dampingilah kami selalu.

Tuhan memberkati.

WARTA MINGGUAN KATEDRAL – Edisi No. 157/III/2020 (8 Maret 2020)

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.