MENIMBANG PILIHAN MENGAMBIL TINDAKAN

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Kita telah memasuki masa Prapaskah. Mengawali permenungan dan latihan rohani kita selama masa Prapaskah, bacaan-bacaan mengajak kita semua untuk menyadari akan adanya dinamika pergumulan dalam diri kita karena ada tarikan dan godaan dari roh jahat di satu sisi dan di lain sisi dorongan dan tuntunan Roh Kudus. Hal ini terjadi karena hakekat kemanusiaan kita yang terdiri dari badan dan jiwa. “Roh memang kuat, tetapi daging itu lemah, karena itu berdoalah dan berjaga-jagalah supaya kamu tidak jatuh dalam pencobaan.”

Dalam Kisah Penciptaan, Tuhan Allah menciptakan manusia dari tanah dan menjadi hidup karena Allah menghembuskan nafasnya kepada tanah itu. Inilah yang menjadikan manusia harus selalu mengarahkan diri kepada suara dan tuntunan Roh Kudus, karena roh jahat akan selalu menggoda dan menarik manusia untuk menjauh dari Allah. Pintu masuknya adalah dimensi ragawi, jasmani, badaniah manusia. Oleh karena itu dalam masa Prasakah kita melakukan praktik pantang puasa atau matiraga. Mati raga adalah upaya mendisiplinkan dan menata badan kita supaya selalu mengarah dan terarah kepada Allah.

Yesus sendiri mengalami pergumulan dahsyat dimulai di padang gurun dan berpuncak di taman Getsemani, pertarungan batin dan kehendak untuk mengikuti kehendak Allah atau kehendak diri sendiri. Yesus tampil sebagai pemenang baik di awal maupun di akhir. Ia contoh pribadi yang konsisten berpegang pada kehendak Allah dengan berpedoman pada Firman Allah: “ Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman Allah… Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu! Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!…”

Banyak orang bisa yang menukarkan semua yang dimiliki (bahkan Tuhan/imannya) untuk mendapatkan apa yang diinginkan (harta kekayaan, jabatan, kekuasaan, kenikmatan, kesombongan). Yesus menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak boleh menukarkan iman kita kepada Tuhan atau prinsip-prinsip moral kita untuk mendapatkan apa pun di dunia ini, karena kesetiaan kepada Allah lebih berharga dari apa pun di dunia ini.

Semoga masa Prapaskah tahun ini membuat kita dimampukan untuk mengatasi segala godaan dan memiliki kemerdekaan batin untuk semakin mengikuti Jalan Yesus. Bunda Segala Suku, Bunda yang Berhikmat, doakanlah kami dalam pergumulan hidup kami.

Tuhan memberkati.

WARTA MINGGUAN KATEDRAL – Edisi No. 156/III/2020 (1 Maret 2020)

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.