MEMILIH DENGAN BIJAK  – PEMIMPIN YANG BERHIKMAT

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Minggu ini kita memasuki Pekan Suci. Perayaan Minggu Palma mengawali perayaan iman menuju puncaknya yaitu hari Raya Paskah. Kita diajak untuk memasuki pokok misteri iman kristiani yakni wafat dan kebangkitan Kristus. Bersamaan itu pula, kita bersama-sama juga diajak untuk menentukan sikap dan pilihan kita yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia dalam pemilu pileg dan pilpres tanggal 17 April 2019. Kita diajak menjadi pengikut Yesus yang berbeda dengan massa rakyat yang mudah terbawa arus entah tekanan rasa takut atau iming-iming uang: minggu Palma bersorak “Hosana!” dan pada Jumat Agung berteriak-teriak: “Salibkan Dia!”. Kita diajak untuk menjadi rakyat yang bijak, umat yang berhikmat. 

 

Alangkah baiknya, kalau pada kesempatan ini disampaikan kembali himbauan Bapak Uskup kita dalam Surat Gembala Prapaskah 2019 yang disampaikan saat kita memasuki masa Prapaskah tentang menggunakan hak pilih dalam Pemilu: 

 

“ …. Hasil Pilpres dan Pileg itu akan sangat menetukan masa depan bangsa kita. Sebagai umat beriman kita punya tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut. Keikutsertaan kita dalam peristiwa itu adalah perwujudan iman kita dan salah satu tanda bahwa kita adalah pribadi-pribadi yang berhikmat yang ingin terlibat dalam membangun bangsa yang semakin bermartabat. 

 

Oleh karena itu kami minta agar seluruh umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta menggunakan hak pilihnya. Mengunakan hak pilih adalah tanggung jawab iman dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Kita akan memilih berdasarkan penegasan pribadi atau penegasan bersama. Harapannya, siapa pun yang akan terpilih sungguh akan mengusahakan kesejahteraan bagi semua. 

 

Penegasan itu misalnya, dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini : 

 

  • Apa yang telah dilakukan oleh calon pemimpin dalam mengusahakan kesejahteraan bersama? 
  • Akhirnya, apa yang akan dilakukan oleh calon pemimpin untuk memastikan kesejahteraan bersama?

 

Dengan pertimbangan – pertimbangan tersebut diharapkan pada akhirnya kita mampu memilih calon-calon yang sesuai dengan hati nurani dalam terang kehendak Allah sendiri. Semoga Pilpres dan Pileg yang akan kita ikuti ini menghasilkan para pemimpin yang berhikmat, yang akan membawa bangsa kita menjadi semakin bermartabat….. “ 

 

Inilah kesempatan kita ikut serta menen-tukan wajah masa depan Bangsa Indonesia. Jangan sia-siakan suara anda. Satu suara anda bisa mengubah nasib bangsa. 

 

(One vote can change a nation). Kita pilih pemimpin dan wakil rakyat yang berkomitmen menjaga kesatuan dan tegak berdirinya NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah pilar kebangsaan yang harus kita rawat bersama. 

 

Kita mohon rahmat melalui Bunda Maria, Bunda Segala Suku, Bunda Umat Berhikmat, agar Pemilu 17 April berjalan dengan lancar, damai dan sukacita. Semoga sesudah Pemilu semua pihak dapat menerima dengan lapang hati siapapun yang terpilih. Yang menang tidak menjadi jumawa dan yang kalah tidak menjadi gerah dan marah. Saatnya saatnya merajut kembali kesatuan dan persatuan serta persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Boleh berbeda pendapat dan pilihan, tetapi tetap satu Indonesia rumah kita bersama. Semoga semangat kebangkitan Kristus juga membawa kebangkitan, kemajuan dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia tercinta.

 
Tuhan memberkati. 

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.