Menjadi Pelayan Kasih

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

 

Sesudah kita diteguhkan minggu lalu akan komitment kita untuk mengikuti Yesus sebagai Murid. Kini kita diajak untuk lebih jauh lagi belajar menjadi murid yang sejati yang dikehendaki dari kita semua. Salah satu kualitas yang diharapkan tumbuh dan berkembang sebagai murid Yesus adalah pelayanan. Yesus memang seorang pendidik yang ulung. Ketika Yesus menyatakan dirinya sebagai Mesias yang akan ditolak dan bahkan dibunuh namun dibangkitkan, mereka semua tidak antusias dengan sosok Mesias yang ditawarkan Yesus. Mereka sebaliknya asyik dengan pikiran dan keinginan mereka sendiri, yaitu membayangkan mereka dapat menjadi salah satu orang penting yang duduk dalam pemerintahan Mesias yang akan berkuasa. Kira-kira mungkin itulah yang ada dalam benak para tim sukses para kandidat yang akan berkompetisi dalam sebuah pemilu. Murid-murid menempatkan diri sebagai timses kemenangan Yesus. Mereka malah sibuk di antara mereka sendiri, dan mulai bertengkar tentang siapa yang terbesar, siapa dapat apa? Siapa di posisi atau jabatan apa? Pertengkaran yang lazim dalam sebuah timses, bahkan sebelum memulai kontestasi yang belum tentu juga akan dimenangkan. Ributnya sudah mendahului bahkan sebelum kemenangan di tangan. Itulah yang dicari dunia pada umumnya. 
 

Yesus mengajak para murid bergerak ke arah yang lain. Go beyond. Melampaui apa yang dicari dunia. Pemimpin sejati adalah mereka yang bersedia untuk menjadi pelayanan masyarakat, menjadi abdi bagi semua bukan penguasa. Semangat ini relevan ketika kita bersama-sama dalam tahun pemilu yang akan datang. Inspirasi Injil hari ini boleh menjadi suluh pagi para caleg, para timses yang akan berkompetisi tahun mendatang. Yesus menegaskan makna politik dalam arti yang sejati dan luhur. Politik dalam arti yang paling baik adalah seni mengelola kekuasaan untuk diabdikan bagi kepentingan umum, kebaikan bersama dan kesejahteraan seluruh masyarakat. 
 

Politik sejati adalah melayani masyarakat. Politik dalam arti paling hina dan buruk adalah perebutan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan, kalau perlu menghalalkan segala cara termasuk fitnah, hoax, ujaran kebencian, memainkan politik identitas SARA untuk sekedar meraih suara dan kekuasaan. Apakah masyarakat akan diuntungkan atau mendapat perhatian, itu tidak ada dalam benak mereka. Maka jangan jadi pemilih yang culun, mudah ditipu dan dikadalin para politisi busuk. 
 

Jadilah pemilih yang cerdas dan bijaksana. Pertama-tama pastikan Anda tercatat dalam Daftar Pemilih. Pada saatnya nanti GUNAKAN HAK PILIH. Tidak ada yang sempurna. Kita memang tidak sedang memilih malaikat. Pilih yang KEBURUKANNYA PALING SEDIKIT. Kita akan memilih pemimpin yang bisa membawa aspirasi dan cita-cita kesejahteraan bersama. Teliti rekam jejak mereka. Periksa apakah mereka terlibat dalam tindak korupsi atau kejahatan kemanusiaan lain. Pastikan mereka memegang teguh ideologi kebangsaan Pancasila dan merawat kebhinekaan kita sebagai bangsa yang majemuk. Cermati janji-janji politik apakah sekedar jual mimpi atau ada basis realita yang membuktikan apa telah mereka capai selama ini. 
 

Paus Fransikus memberikan catatan dan pegangan umum sebagai orang Katolik. Kiranya prinsip dasar ini bisa kita jadikan pedoman bersama: Saya memohon agar mereka yang memiliti tanggung jawab politik agar ingat 2 (dua) hal penting: martabat manusia dan kebaikan / kesejahteraan bersama / kepentingan umum.” (I ask everyone with political responsibility to remember two things: human dignity and the common good). Bagi umat Katolik yang terlibat dalam dalam dunia politik praktis, semoga pegangan ini bisa menuntun para politisi, caleg ataupun timses untuk memperjuangkan martabat manusia dan kesejahteraan bersama. Dengan cara itu Anda menjadi politisi sejati yang diresapi semangat Injili Kristiani. Selamat berjuang. 
 

Kita mohon rahmat melalui Bunda Maria agar kita boleh semakin mengalami diteguhkan dalam peziarahan kita untuk menjadi murid-murid Yesus menjadi pribadi-pribadi yang melayani dengan rendah hati, murah hati dan gembira. Tuhan memberkati. 

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.