HATI BAGI NEGERI DAN SESAMA 

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

 

Memasuki bulan Juni, kita telah mengakhiri rangkaian perayaan masa Paskah dan memasuki masa biasa. Di awal Juni, kita merayakan Tubuh dan Darah Kristus. Bulan Juni dalam tradisi Gereja didedikasikan untuk menghormati Hati Kudus Yesus. Kita ingin belajar semakin memiliki hati seperti Hati Kudus Yesus yaitu lembah lembut, rendah hati dan menyala-nyala. Ada banyak cara untuk menggemakan devosi kepada Hati Kudus. Hal yang paling umum dibuat adalah mengikuti misa Jumat Pertama, Visitasi dan Adorasi Sakramen Mahakudus, atau Novena Hati Kudus, dll. 
 

Bulan Juni ini pula bagi dunia pendidikan dan persekolah merupakan saat di mana anak-anak menyelesaikan tahun pembelajaran dan memasuki masa liburan. Liburan kenaikan selama kurang lebih sebulan, seyogyanya diisi dengan kegiatan yang mengembangkan dimensi-dimensi lain yang selama ini kurang mendapat tempat dalam pengajaran kognitif. Semoga dimensi sosial, afektif, religius, seni dan budaya. Semoga orang tua bisa mendampingi anak-anak dalam masa liburan dan tidak hanya menghabiskan waktu dengan kegiatan rekreatif semata, soliter, game, atau bahkan malas-malasan atau kegiatan yang kurang positif. Mungkin orang tua bisa mendorong anak mengalami exposure untuk mengembangkan kepekaan sosial dan kepeduliaan kepada sesama yang menderita, miskin, berkekurangan. Misalnya ke panti asuhan, panti jompo, anak jalanan, desa / kampung pinggiran. Tidak salah juga dicoba memberi pengalaman anak-anak semakin dekat dengan alam dan mengembangkan kepeduliaan ekologis, seperti camping, berkebun, tanam pohon, hiking, tracking, tour sepeda, dll. 
 

Dalam rangka memberikan pengalaman mengenal mereka yang berbeda, tidak ada salahnya pula mulai memperkenalkan perbedaan dengan kunjungan ke tempat-tempat ibadah yang lain, bisa juga live in di pondok pesantren. Selain itu bisa pula wisata kebangsaan dengan mengunjungi museum dan tempat-tempat bersejarah bagi bangsa Indonesia misalnya: Gedung Juang 45, Gedung Pancasila, Museum Sumpah Pemuda, Monumen Proklamasi, Museum Nasional, Galeri Nasional, dll. Bisa juga bersama-sama nonton bareng film yang edukatif, seperti yang kita lakukan bersama sebagai Paroki Katedral yaitu nobar film LIMA yang mengangkat nilai-nilai luhur Pancasila. 
 

Dalam bulan Hati Kudus ini, kita semua diundang untuk semakin memiliki hati dan kepedulian kepada sesama kita terutama yang membutuhkan uluran tangan atau tempat untuk didengarkan. Bapa Suci Fransiskus dalam salah satu twitter-nya mengingatkan kita semua sebagai komunitas umat beriman agar menjadi rumah yang hangat dan terbuka. “Every Christian community must be a welcoming home for those searching for God, for those searching for a brother or sister to listen to them.” (@Pontifex) 
 

Kita mohon rahmat melalui devosi kepada Hati Kudus Yesus, agar kita boleh semakin mengalami dibaharui hati kita semakin serupa dengan Hati-Nya yang lemah lembut, rendah hati dan menyala-nyala oleh Kasih. Bunda Maria Bunda Segala Suku, sertailah dan doakanlah kami bangsa Indonesia tercinta 

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.