Datanglah Ya Roh Kudus 

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Damai Kristus. 
 
Kita masih dalam pertengahan bulan Mei, yang kita dedikasikan untuk menghormati Bunda Maria. Kita ingin belajar beriman seperti Maria Bunda kita. Ada banyak cara untuk menggemakan devosi kepada Maria. Hal yang paling umum dibuat adalah mendoakan rosario baik secara pribadi maupun dalam kelompok entah lingkungan atau kategorial. 
 

Mengikuti kalender liturgi Gereja kita akan mengakhiri masa Paskah yang ditutup dengan Hari Raya Pentakosta. Sesudah merayakan Kenaikan Tuhan, selama 9 hari berturut-turut kita menanti dan berdoa menyongsong peristiwa turunnya Roh Kudus. Semoga kita tidak hanya fokus pada intensi pribadi yang kita minta, tetapi semakin membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita sehingga kita bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih. Semakin beriman, bersaudara dan berbela rasa. Muara dari tindakan kesalehan devotif melalui novena atau devosi adalah membuat kita semakin berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan bersama yang lebih baik, bersaudara dan bermartabat. 
 

St. Paulus menegaskan bahwa mereka yang telah memilih mengikuti Yesus harus hidup dalam Roh Kudus dan Kebenaran Injil “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, Ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. ” (Gal 5:24-25). 
 

 

Untuk bisa memeriksa apakah kita sungguh telah hidup dalam Roh bukan dalam macam-macam kehebatan yang bisa dipertontonkan dengan kesombongan rohani misalnya bernubuat, berbahasa roh, atau mendapatkan karunia-karunia. Bagi St. Paulus ukurannya sangat konkret dan obyektif yaitu melihat hasil atau buah-buahnya. Itulah tolok ukur yang paling sahih untuk menguji seseorang hidup dalam Roh Kudus / Roh Kristus atau roh-roh kepalsuan: “Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu (Gal 5:19-23). 
 

Pada hari kelahiran Gereja, kita mohon agar Roh Kudus yang dicurahkan kepada para Murid pda Pentakosta, kini boleh pula kita alami para murid Yesus jaman sekarang ini: Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segala sesuatu akan diciptakan lagi. Dan Engkau membaharui muka bumi. 
 

Dalam Kisah Para Rasul diceritakan para Rasul menanti kedatangan Roh Kudus bersama Bunda Maria: “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” Kita mohon rahmat melalui Bunda Maria agar kita boleh semakin mengalami curahan dan karunia Roh Kudus agar hidup kita semakin dibaharui dan siap diutus menjadi Saksi Kristus.
 

Tuhan membekati. 

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.