MENGIKUTI YESUS: Tekun, Setia dan Gembira

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

Kita memasuki Pekan Suci yang diawali dengan perayan Minggu Palma dan berpuncak pada Perayaan Hari Raya Paskah. Kita bersama-sama menggali akar dan dasar paling hakiki dari spiritualitas seorang kristiani yang bersumber pada Salib dan Kebangkitan. Itulah pokok iman yang kita rayakan bersama dalam Pekan Suci.
 

Hidup kristiani adalah sebuah cara hidup yang ditandai dengan kenosis yakni pengosongan diri dari cinta diri, kehendak diri dan kepentingan sendiri (self love, self will dan self interest) untuk menuju sebuah cara hidup pemberian diri bahkan pengorbanan diri. Itulah puncak pencapaian seorang kristiani, seorang murid Yesus yaitu tindakan pemberian diri bahkan pengorbanan diri. Hal itulah yang dimaksud Yesus ketika Ia berbicara tentang syarat-syarat mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya” (Mrk 8:34-35).
 

Dalam Injil Markus, kita melihat dengan terang benderang bahwa ujian kesejatian sebagai murid Yesus dibuktikan dalam kesediaan ikut serta memanggil Salib menuju Kebangkitan. Digambarkan orang yang mencari Yesus karena ingin mendapatkan mukjizat dan penyembuhan berbondong-bondong. Mereka yang ikut Yesus karena ingin mendapatkan makanan dikisahkan ada ribuan orang. Tetapi, berapa orang yang ikut Yesus sampai di kaki Salib di Golgota? NOL. Tidak ada. Bahkan murid-murid Yesus sekalipun semua lari, kabur dan ketakutan. Tragisnya lagi justru salah seorang dari muridnya menjadi pengkhianat yang menyerahkan Yesus.
 

Pada hari-hari Pekan Suci ini, ada baiknya kita meneliti batin kita dan masuk ke ruang batin kita yang terdalam: Apakah yang aku cari dengan ikut Yesus? Di hadapan Yesus yang rela memberikan diri dan mengorbankan diri untuk menebus dosa dan membawa jalan keselamatan kepad kita semua, sudah sepantasnya kita bertanya pada diri
kita sendiri:

  • Apakah yang SUDAH AKU BUAT untuk YESUS?
  • Apakah yang SEDANG AKU BUAT untuk YESUS?
  • Apakah yang SEHARUSNYA AKU BUAT untuk YESUS?

 

Kita bersyukur kepada Tuhan karena menambahkan kepada persekuan kita anggota baru dalam penerimaan Sakramen Inisiasi periode Paskah sebanyak 31 orang. Semoga mereka dapat sungguh menjadi manusia baru dalam Kristus dan menemukan makna hidup sejati. Kita juga ingin memohonkan berkat bagi para calon Prodiakon baru sebanyak 85 orang yang akan diajukan ke Bapak Uskup untuk diangkat sebagai Prodiakon Paroki Katedral. Semoga semangat kebangkitan mengobarkan semangat pelayanan mereka.
 

Selamat memasuki Pekan Suci menyambut puncak perayan iman kristiani dalam hari raya Paskah. Semoga kita masing-masing sungguh mengalami Paskah, sehingga membawa buah pembaharuan hidup dan suka cita Injili. Kiranya Bunda Maria, Bunda Gereja, Bunda kita semua, senantiasa menyertai kita ziarah batin kita mendalami misteri Salib dan Kebangkitan Kristus.
 
 

Tuhan memberkati.

This entry was posted in Seputar Gereja. Bookmark the permalink.