4 Hari Penuh Tawa

Facebooktwitterpinterestlinkedinmail

pusakris-baliPUSAKRIS – “Libur tlah tiba, libur tlah tiba, HORE!” sepertinya lirik lagu itu yang berputar-putan di dalam pikiran para anggota Putri Sakristi (PS). Siapa yang tidak suka liburan? Setelah tahun lalu PS pergi ke tempat yang dekat dan naik bus, tahun ini PS pergi keluar Pulau Jawa naik pesawat, Bali! Pulau Dewata, sebutannya dan pulau yang menurut banyak orang merupakan replika surga siap PS jelajahi.

Selama 4 hari 3 malam, PS sudah puas menjelajahi sebagian keindahan Pulau Dewata ini. Berangkat dari Jakarta pada pukul 06.00, tidak mengurangi semangat PS walau harus bangun pagi-pagi buta. Sesampainnya di Bali, PS langung menjelajahi tempat-tempat terkenal. Dipandu oleh seorang pemandu wisata, Pak Komang, hari pertama dilalui degan mengunjungi Monumen Bajra Sandhi Renon, rumah adat Bali, Katedral Bali, dan tak ketinggalan menikmati santapan lezat di Rumah Makan Bebek tepi Sawah. “Bebeknya kayaknya abis ditangkep langsung dihidangkan deh. Besar banget,” komentar beberapa anggota PS saat hendak menyantap bebek goreng tersebut. Hari itupun ditutup dengan santapan malam di penginapan PS, “Hari pertama aja seru, apalagi besok!”

Hari kedua PS pergi ke banyak tempat seperti menikmati olahraga air di Tanjung Benoa, melihat banyak binatang lucu di Pulau Penyu, menyusuri keindahan Goa Gajah,dan melihat keindahan Tanah Lot. Malam harinya PS mendapat tantangan untuk memberikan pertunjukan, apapun jenisnya dan bagi juara 1,3,5 akan tampil di Pantai Jimbaran. Semua kelompok berusaha menampilkan semua yang mereka bisa. Romo Agam dan Frater Boy,tak kalah antusias akrena mereka siap menilai penampilan semua anggota PS. Sedangkan hari ketiga, PS mengunjungi Istana Tampak Siring, menonton Tari Barong, ke Danau Kintamani, dan Desa Panglipuran. Malamnya, PS bernyanyi bersama dan makan malam di Pantai Jimbaran

Hari terakhir di Bali, PS merasakan kejahilan monyet-monyet di Monkey Forest, menyusuri keindahan Danau Bedugul, dan mewawancarai wisatawan asing di Pantai Kuta. Selama 4 hari itu kami mempelajari banyak hal. Kami dapat mengetahui kelebihan maupun kekurangan kami masing-masing sehingga membuat kami bisa saling bertenggang rasa, lebih menyayangi satu sama lain, dan belajar mengenai arti persahabatan sesungguhnya.

Pelajaran yang tak kalah pentingnya lagi bagi kami, kami belajar untuk berkorban. Selama 1 tahun sebelum keberangkatan kami ke Bali, kami belajar menabung dan menyisikan sedikit uang jajan kami yang harusnya bisa kami gunakan untuk bersenang-senang, menjadi lebih berharga karena kami gunakan untuk pergi ke Bali bersama teman-teman, dan ternyata dengan pengorbanan itu kami bisa merasakan liburan yang sangat berkesan bersama teman-teman.


Kami meninggalkan Bali tidak dengan tangan kosong, melainkan kami meninggalkan Bali membawa banyak kenangan dengan sejuta tawa yang tidak akan kami lupakan bersama sahabat, Romo Agam, Frater Boy, dan tentu saja tak ketinggalan bersama semua Tante Pembina kami yaitu Tante Susan, Tante Sulis, dan Tante Theresia.


Oleh : Florentina Elana Puspita

This entry was posted in Berita KOMUNITAS. Bookmark the permalink.